Pages

Kepingan Hati

Senin, 16 Mei 2011

Terbang, melayang. Melambung dan terhuyung. Menetap, bersarang pada hati lainnya. Kepingan hati.
----
Kepingan Hati. Entah apa yang dimaksud olehnya. Namun, ketika kamu merasakan kepingan itu jatuh padanya kamu akan tahu bagaimana rasa yang sebenarnya. Mungkin, awalnya kamu tidak menyadari apa yang sedang terjadi pada dirimu, namun suatu hari nanti kamu akan mengerti dan menyadarinya. Bukan, bukan tentang bagaimana kepingan itu menetap dan bersarang di hatimu, tetapi bagaimana rasa itu tumbuh, merasuk, dan melambungkanmu ke dalam dunianya, dunia khayal yang selalu mengiangkan-mu dan ia. Tapi, bersamaan dengan itu, yang lain ikut menyodorkan kepingannya untuk kamu rawat. Kamu bimbang, mana yang akan kamu pilih, apakah ia atau dia? Lalu, kamu harus disodorkan pada sebuah kenyataan pahit, bahwa ia yang kamu cinta harus pergi, meninggalkanmu, sendiri. Setelahnya, ia yang menyodorkan kepingan hati itu mendatangimu, menyodorkan bahunya. Namun sayang, kamu masih terpukul dan tak ingin dia menggangumu. Ia berbalik, berucap, "Aku tetap akan menunggumu, meski langit mendung bergemuruh murka, meski kamu tidak pernah menganggapku."
Kamu hanya bisa menangis, merapal, bahwa suatu saat nanti kamu dapat mengakhiri semua dengan baik, tanpa ada yang tersakiti. Hatimu dan hatinya.
Kepingan Hati.
----
Tidak, kepingan itu tidak ingin kamu sedih. Ia hanya ingin kamu belajar untuk memahami satu sama lain. Memahami, bagaimana perasaan orang lain bisa lebih berharga dari yang kamu bayangkan.
________

Eh, jangan anggap beneran ya? Hahaha, ini cuma tulisan GeJe saya, ga kurang ga lebih.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar