Pages

Elegi Cinta (Surat)

Sabtu, 10 September 2011

Maaf karena aku telah lancang mengirimimu surat. Tapi, aku hanya ingin menyampaikan suatu hal yang selalu aku pendam selama berbulan-bulan ini.

Aku tahu, mungkin suratku ini tidak berguna untukmu; bukan hal penting yang harus dibaca. Tapi lewat surat ini aku hanya ingin menyampaikan satu hal yang mungkin juga pernah kamu rasakan—bahkan setiap anak remaja rasakan. Menyukai seseorang.

Kamu tidak harus tahu siapa aku, karena aku hanya seseorang yang memendam perasaan suka kepadamu. Hanya itu. Dan mungkin itu tidak berguna untukmu. Untuk hidupmu. Untuk duniamu. Tapi itu berguna untukku, karena hanya dengan surat ini aku bisa menyatakan setiap rasa yang aku rasakan selama sepuluha bulan ini kepadamu.

Aku tidak tahu bagaimana menceritakan awal kisah ini kepadamu—ujung pun aku juga tidak bisa, karena aku terlalu terombang-ambing oleh perasaanku. Hanya rasa sakit yang aku rasakan selama sepuluh bulan itu. Tidak ada rasa senang, gembira, dan tawa. Bahkan, untuk merasakan itu semua, rasanya hatiku tidak mampu. Entah, aku juga tidak tahu. Itu terlalu rumit untuk kujabarkan.

Terakhir, tidak ada lagi yang ingin aku ceritakan. Karena jika semua rasaku keceritakan mungkin kamu akan bosan untuk membaca. Akhir kata, terima kasih karena telah mau membaca suratku yang tidak jelas asal-usulnya. Terima kasih atas semua perasaan ini, perasaan yang tidak dapat aku jelaskan bagaimana rasanya, semanis atau pun seperih apapun rasanya. Terima kasih telah mengisi tiap hariku, meski sampai hari ini bayangmu tidak dapat kugapai juga. Namun terima kasih juga, karena kamu telah memperbolehkanku meraih bayangmu walau itu tidak pernah lebih dari sebatas pertemanan. Terima kasih.

Dari: Seseorang itu.

(Ditemani malam dingin dengan sejuta sesak yang tertahan.)

Tidak ada komentar :

Posting Komentar