Ketika Seseorang Jatuh Cinta.
Sabtu, 12 Mei 2012
Dia terdiam. Jantungnya berdentum. Otot-ototnya menegang, dan kedua sudut bibirnya tak kuasa untuk tidak saling menarik membentuk satu lengkungan. Wajahnya merona tak terkendali. Reflek, dia menunduk. Ada buncahan rasa itu lagi, buncahan yang selalu berhenti pada satu titik organnya. Mata; dia tidak dapat melepaskan pandangannya sekilas saja dari seseorang di ujung sana. Lelaki itu, lelaki dengan sejuta senyuman.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar