Pages

Prosa Kecil: Seorang Kapiten

Senin, 20 Mei 2013

Aku adalah seorang kapiten. Berseragam resmi negara dengan pedang panjang yang menjulur dari sela-sela jemariku. Mengayunkan pedang sesuai ritme tapak sepatu yang berderap membentuk barisan, prok-prok-prok. Mencoba melawan, membela negara yang sedang menderu melawan penjajah. Menahan perih mendengar jeritan massa yang menyeru tolong.
Sayang, zaman berganti. Orang-orang mulai lupa. Anak-anak mulai hilang dari batas kota. Dan penyeru-penyeru kemerdekaan itu kini telah tiada. Kota itu mulai tidak bernyawa.
Sekarang, apakah aku masih disebut sebagai seorang kapiten?


(20-05-13)
Annisa Nur Harwiningtyas

Tidak ada komentar :

Posting Komentar