Pages

Fatamorgana.

Kamis, 02 Agustus 2012

Seperti oase di ujung kemarau kau hadir, menghadiahkan gema yang berdenting kecil di telinga. Kau seakan memanggil untuk mendekat. Aku ragu. Diam aku berdiri, menatap lelah pada titik-titik kecil yang lama sudah mengering.

Kau masih memanggil di ujung sana. Kerongkonganku semakin kerontang. Aku sudah tidak tahan lagi. Aku berlari ke arahmu, membawa kerinduan yang goyah akan sengatan sinar matahari. Kau semakin dekat dan dekat. Lalu, tiba-tiba, kau mengabur, pecah menjadi jutaan molekul dan tak terlihat lagi.

Fatamorgana. Ya, kau fatamorgana.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar