Pages

Balada Selama Nulis

Sabtu, 27 Agustus 2011

Nulis, aku suka nulis, dan aku paling suka nulis cerita fiksi. Awalnya aku cuma nulis cerita dongengfabel gitu, sampai akhirnya temenku ngasih tau sebuah fansite yang di sana kita bisa nuangin segala kreativitas kita, entah nulis cerita fiksi, nge-upload foto-foto idola kitayang berhubungan sama fansite itu, dan lain sebagainya. Dan, di sana aku mulai kenal sama tulisan fiksi teenlit. Aku mulai suka baca-baca cerita di sana, dan secara gak langsung fansite itu ngasih aku inspirasi buat nulis cerita yang serupa dengan tema yang memang lagi hits banget di fansite tersebut. Cerita yang aku buat itu aku tulis di sebuah buku khusus dan aku cuma ngeliatin itu ke temen yang beritau aku tentang fansite itu. Kalau boleh jujur, ceritasebenarnya cerita bersambung sihitu masih amatiran banget, bahkan cerita itu bisa aku bilang lebih mirip teks drama dibandingkan cerita, habis dialognya lebih banyak dari deskriptifnya. Tapi, ya, namanya juga amatiran, hehe.

Suatu bulan, kira-kira bulan Maret tahun 2010 lalu fansite itu di-block, karena pengguna fansite itu gak bisa bayarawalnya, kayaknya, fansite itu free buat dipakai, tapi mestinya lama-lama rugi juga, kan? Dan jadilah, akhirnya fansite tersebut di-block sama perusahaan web-nya. Tapi untungnya pengguna fansite itu udah buat fansite lain di web yang lain, jadilah kita pindah ke fansite yang baru itu. Awalnya aku masih bisa buka fansite baru itu, tapi lama-kelamaan fansite itu gak bisa lagi dibuka sembarangan, kita harus log in, klo enggak ya musti daftar sebagai pengguna, semacam Facebook gitu. Terpaksa, aku daftar dan jadi pengguna di sana. Awalnya masih baca-baca doang, tapi gak berapa lama aku jadi pingin nge-post cerita juga di sana. Akhirnya, aku buat cerita dengan referensi kumpulan cerpennya Dee (Dewi Lestari), Rectoverso. Lewat buku itu aku mulai belajar nulis cerita yangsetelah aku baca ulanglebih berkembang dari yang dulu. Dengan rasa takut (enggak dibaca pengguna di sana) aku nge-post cerita di sana. Tiap jam aku nge-cek, cerita udah ada yang komen apa belum, dan ternyata belum ada. Sedih. Setelah pengecekan yang kegak tau berapaakhirnya ada yang komen juga. Aku langsung seneng banget, alhamdulillah. Beberapa hari kemudian akhirnya yang komen ada 9 orang (udah ditambah komenku), habis itu ceritaku tersingkirkan oleh cerita-cerita yang lain.


Kalau enggak salah aku nge-post 4 cerita di sana. Dan sama kayak nasib fansite sebelumnya, kami digusursebulan atau dua bulan sebelumnya penggusuran dibatalkan. Alhamdulillah, fansite baru udah dibuat lagi. Aku mulai buka fansite yang baru itu, tapi sayang tempatnya sepi. Aku baru nge-post 1 cerita aja, tapi kayaknya enggak ada yang komen. Jadilah aku jarang buka fansite baru itu. Aku mulai temenan sama penulis-penulis dari fansite sebelumnya di Facebook dan mulai baca-baca cerita lagi.


Hampir setahun aku gak pernah buka fansite itu, waktu aku buka ada kabar baru. Ada fansite serupa dengan tema yang sama kayak fansite-fansite sebelumnya. Akhirnya, aku buka web-nya. Dan memang, fansite baru itu lebih rame dibanding fansite yang gak pernah aku buka itu. Aku berinisiatif buat nge-post ceritaku juga di sana. Setelah daftar, aku mulai nge-post ceritaku, dan alhamdulillah ada beberapa orang yang suka sama ceritaku. Sampai sekarang aku jadi pengguna di sana, walau memang aku jarang buka. Tapi aku bersyukur, karena berkat fansite-fansite itu aku sekarang jadi suka nulis, gak cuma baca. Makasih juga buat temenku yang udah ngasih tau tentang fansite-fansite itu, kalau enggak, mungkin aku bakal jadi pembaca doang. 


Ini link fansite-fansite itu:
Maaf kalau kurang kerjaan, hehe.


1 komentar :

  1. Oiii, kagak ngomong-ngomong lu kalo ada fansite yg mshbsa dibuka --"

    BalasHapus