Seperti jatuh di kubangan dan tidak ada yang ingin membantu. Mereka hanya diam. Beberapa menatap dengan iba, tetapi takut untuk menolong dan mendekat. Beberapa hanya berlalu, pura-pura tidak melihat. Tersenyum miris. Sedih, ketika harapan yang telah melambung tiba-tiba terhempas kembali dan hanya bisa menggantung di awan-awan. Aksara itu bahkan seakan menjadi komunal yang tidak mau bersahabat, lagi. Resapi bagaimana detik demi detik berlalu seakan begitu banyak hal yang telah ketika lalui, ternyata hanya nol besar. Penyesalan, itulah ujung ketika kita sadar derap-derap itu sudah menghilang di balik tikungan.
A.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar