Pages

On The Night Like This

Kamis, 24 November 2011

Last week, I made a flashfiction from the song by Mocca, On The Night Like This.
And, now, I post it in here. Hope you enjoy guys!


On The Night Like This

                Dengan ditemani para bintang, aku duduk di samping dengan khidmat. Menatap lemah pada kain satin hitam kepunyaan-Nya. Lantunan suara jangkrik menilik kami dalam kesunyian.
                “ Aku rindu, denganmu, dengan malam seperti ini,” ucapku, diikuti lengkungan indahnya yang masih tetap sama. “ Kamu tahu, semenjak aku pergi ke Negeri Kincir Angin itu malam tidak pernah sama, terlebih tanpa kamu,” tambahku.
                Dia menoleh, lantas mengacak rambutku pelan. “ Kamu memang tidak pernah berubah, selalu pintar mengambil hati orang.”
                “ Kamu juga tidak pernah beruabh, selalu saja menyebalkan.” Aku segera menata rambutku. Dia pun langsung terkekeh.
                Dia memang tidak pernah berubah, selalu memiliki tawa renyah yang khas, senyuman lembut, dan tatapan tajam yang meneduhkan, serta, selalu memiliki sekat tersendiri dalam hatiku, meski hubungan kami sudah berakhir semenjak 5 tahun yang lalu.
                Aku selalu ingat ketika untuk pertama kalinya dia mencium keningku. Saat itu di bandara. Pesawat yang kunaiki sudah akan lepas landas, tetapi aku masih menunggunya. Di detik yang ke empatpuluh aku menunggunya, dia baru datang. Dengan nafas yang tersengal-sengal dia mengucapkan maaf, dan aku hanya membalasnya dengan senyuman.
                Saat aku sudah akan melangkah menuju terminal penerbangan internasional, tangannya menahan tanganku.
                “ Hati-hati ya. Jaga kesehatan,” ucapnya, dan aku kembali tersenyum. Alih-alih melepaskan genggamannya, dia malah mengecup keningku, memelukku. Seketika, mataku terasa panas.
                “ Aku pergi ya,” izinku, setelah dia melepas pelukannya. Dia hanya mengangguk kecil. Lantas, aku melangkah pergi.
                Sebuah rangkulan melayang ke pundakku, membuat lamunanku berbaur hilang.
                “ Bintang malam ini banyak ya,” ucapnya. “ Sama kayak dulu, hari terakhir sebelum keberangkatanmu.”
                Aku menaruh kepalaku di pundaknya. “ Iya, persis.”
                Dan, kami menghabiskan malam ini bersama, seperti dulu.
--
Finish. Oh, it's too short? Yeah, right. Honestly, I wanna to as the character 'aku' on this flashfiction, haha.
You can hear the song, just click.


Thank you :)

Tidak ada komentar :

Posting Komentar