Pages

"The Worst Enemy to Creativity is Self Doubt."

Jumat, 18 Juli 2014


 (Sumber: Google)


Sore tadi, ketika saya dijemput ibu, saya tiba-tiba teringat omongan teman saya tadi siang waktu mau nyebrang jalan. Sederhana memang, tapi gak tau kenapa sedikit mengusik saya sore ini.
"Nyebrang aja kamu ragu, apalagi milih pacar, Nis."
Dalam hati saya ngomong, "Asem hahaha.."  Tapi apa yang diomongin temen saya itu ada benernya juga sih. Bukan masalah pacarnya, BUKAAAN! Tapi masalah ragunya. Maksud saya, kita gak mungkin ragu-ragu dalam jalanin hidup ini kan? Ya coba aja dilihat kalo kita ragu sama pilihan-pilihan dalam hidup kita, kagolnya gak bakal habis-habis. Dan saya akui, kadang saya sering ragu sama pilihan-pilihan dalam hidup saya. Hal yang paling sepele misalnya, ketika saya harus milih baju. Saya kadang suka ragu sama apa yang sebaiknya saya pakai. Oke ini alay banget, tapi this it true and this is sad. Contoh lainnya, ketika saya mulai ragu buat ngejalanin ekskul yang saya ikuti. Padahal udah saya jalani cukup lama dan cukup menyita banyak waktu saya. Di saat itu saya galau antara mau lanjut tau berhenti. Tapi kalo berhenti apa gunanya perjuangan saya selama ini sampai saya bela-belain buat jarang main bareng sama keluarga saya, khususnya kalau hari minggu. Akhirnya saya tetep lanjut dan yang saya dapat sekarang dari ekskul tersebut bener-bener ngubah saya yang pemalu jadi orang yang lebih berani dalam banyak hal. Temen-temen di ekskul tersebut bener-bener ngubah saya banget, dan itu yang paling membuat saya bersyukur. Saya gak pernah menyesal pada pilihan saya itu!

Jadi, saya pikir, ragu-ragu dalam hidup itu gak seratus persen baik, dan emang gak baik kalau dibiarin terus-menerus. Kalau dianalogikan, pilihan-pilihan dalam hidup itu udah kayak kalau kita milih jalan pulang ke rumah karena ada cegatan. Sepintar-pintarnya kita milih jalan (yang menurut kita paling aman), belum tentu jalan itu bebas tanpa hambatan, pasti tetep ada halangannya, entah jalannya yang jelek, macet, dll. Tapi dibalik semua halangan itu pasti kita bakal nemu jalan yang lebih baik lagi, lebih halus dan gak macet. Nah, itu sama kayak pilihan-pilihan dalam hidup kita. Sepintar-pintarnya kita milih pilihan dalam hidup yang menurut kita baik, pasti dalam pilihan yang kita pilih itu tetep ada halangannya, entah apa pun itu. Tapi menurutku kita gak usah menyesali apa yang udah kita pilih itu. Jalani apa yang udah kita pilih, syukuri dan ambil sisi positifnya, serta berdoa sama yang Maha Kuasa, insyaAllah Dia bakalan selalu ngelindungin dan ngasih kita kekuatan kok buat ngehadepin semua halangan itu. Quote you won't never know until you try it itu ada benernya kok. Jadi jangan sering-sering ragu! Mulai dari sekarang kita harus yakin sama apa yang kita pilih. Waktu gak bakal nungguin keragu-raguanmu ;)

"There is nothing more dreadful than the habit of doubt. Doubt separates people. It is a poison of disintegrates friendships and breaks up pleasant relations. It is a thorn that irritates and hurts; it is a sword that kills."-- Buddha

Surat untuk Bapak Nomor Urut 1

Minggu, 13 Juli 2014

Selamat malam, Pak!
Semoga bapak selalu dalam keadaan baik.

Saya yakin Bapak adalah orang yang baik. Bagaimana saya bisa menyimpulkan itu? Jawaban saya klise. Setiap orang dilahirkan untuk menjadi orang baik, hanya terkadang kebaikan itu sedikit tertutupi dengan keinginan, ambisi dan tekanan dari orang-orang di sekitar kita, serta sejarah hidup setiap manusia yang memiliki latar belakang yang berbeda. Pilihan kita hanya dua, ingin tetap melanjutkan apa yang telah kita jalani dan mendarah daging meski itu buruk atau berubah menjadi lebih baik dan meyakinkan orang lain atas perubahan diri kita sehingga sejarah itu bisa sedikit terhapuskan?

Sekali lagi, saya yakin Bapak adalah orang baik.

Salam hangat,
Annisa.

Jumat, 11 Juli 2014


And thank you for tonight because I found another happiness of my life :)